Makalah Nifaq dan Keras Hati
BAB
I
PENDAHULUAN
Download juga RPP K2013 Akidah Akhlak Kelas XI
Downolad Juga : RPP Akidah Akhlak Kurikulum 2013 MA/MAK X Terbaru
Downolad Juga : RPP Akidah Akhlak Kurikulum 2013 MA/MAK X Terbaru
A.
Latar
Belakang Masalah
Sebagai seorang muslim, kita
harus mampu memahami, menghayati,dan mengaktualisasikan diri ke dalam tipologi
manusia, pertama Al Mu’min yaitu golongan yang ikhlas beragama karena alloh
semata, dan yang sesuai antara lahir dan batinnya, sesuai antara perbuatan dan
perkataannya. Al Kafir yaitu golongan yang mencintai kekufuran secara lahir dan
batinnya. Al Munafiq yaitu golongan yang menyatakan iman secara dhahir dengan
lidahnya sedang batinnya tidak iman, hatinya kafir. Kelompok ini paling buruk
mereka kufur dengan kekafiran yang paling buruk karena menyembunyikan
kekafirannya. Jika tipologi manusia itu sesuai dengan ajaran islam, maka
seharusnya kita amalkan, karena kita akan merasa nyaman dengan itu. Dan jika tidak
sesuai dengan ajaran islam maka tinggalkanlah, karena akan merusak kepribadian
kita. Di samping itu kita harus bisa menjelaskan perilaku manusia berdasarkan
analisis Al Qur’an dan Al Hadist tentang ciri ciri dan karakteristik ketiga
tipologi manusia tersebut.
Karena itu melalui makalah
ini di pandang perlu untuk mengungkap dan menjelaskan karakter manusia,
khususnya karakteristik manusia munafiq, yaitu manusia golongan ketiga dan
orang keras hati.
B. Rumusan
Masalah
a.
Apa pengertian Nifaq?
b.
Bagaimana ciri-ciri orang munafiq?
c.
Apa pengertian keras hati?
d.
Bagaimana Ciri-ciri orang keras hati?
C. Tujuan
a.
Untuk mengetahui pengertian Nifaq
b.
Untuk mengetahui ciri-ciri orang munafiq
c.
Untuk mengetahui pengertian keras hati
d.
Untuk mengetahui Ciri-ciri orang keras hati
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
NIFAQ
A.
Pengertian
Nifaq
Secara bahasa, kata Nifaq
berarti pura-pura pada agamanya, lain : Lubang tikus di padang pasir yang sulit
ditebak tembusannya.Secara Istilah, Nifaq berarti sikap yang tidak menentu,
tidak sesuai antara ucapan dan perbuatannya. Orang yang mempunyai sifat Nifaq
disebut Munafiq.
Munafiq / Munafik sering
bersikap tidak menentu, susah diketahui kebenaran ucapannya, sebagaimana
susahnya mengetahui tembusan lubang tikus di padang pasir. Oleh sebab itu orang
lain sering tertipu dengan ucapan atau perbuatannya yang tidak menentu.
Ciri-ciri sifat Nifaq /
sifat orang Munafiq terdapat dalam Q. S. al-Baqarah/2 ayat 14 :
وَإِذَا
لَقُواْ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قَالُوٓاْ ءَامَنَّا وَإِذَا خَلَوۡاْ إِلَىٰ
شَيَٰطِينِهِمۡ قَالُوٓاْ إِنَّا مَعَكُمۡ إِنَّمَا نَحۡنُ مُسۡتَهۡزِءُونَ ١٤
Artinya :Dan bila mereka
berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah
beriman". dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka
mengatakan: "Sesungguhnya Kami sependirian dengan kamu, Kami hanyalah
berolok-olok." (Q.S Al-Baqoroh : 14)
Dan dalam ayat yang lain Q. S. Al-Munafiqun/
63 ayat 1-3
إِذَا
جَآءَكَ ٱلۡمُنَٰفِقُونَ قَالُواْ نَشۡهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ ٱللَّهِۗ وَٱللَّهُ
يَعۡلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُۥ وَٱللَّهُ يَشۡهَدُ إِنَّ ٱلۡمُنَٰفِقِينَ
لَكَٰذِبُونَ ١ ٱتَّخَذُوٓاْ أَيۡمَٰنَهُمۡ جُنَّةٗ فَصَدُّواْ عَن سَبِيلِ
ٱللَّهِۚ إِنَّهُمۡ سَآءَ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ٢ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ
ءَامَنُواْ ثُمَّ كَفَرُواْ فَطُبِعَ عَلَىٰ قُلُوبِهِمۡ فَهُمۡ لَا يَفۡقَهُونَ ٣
Artinya : Apabila
orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa
sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa
sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa
sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta. Mereka itu
menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia)
dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan
.Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman,
kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka
tidak dapat mengerti (Q.S Al-Munafiqun : 1-3)
Ayat diatas menjelaskan betapa buruknya sikap
orang-orang Munafiq. Islam menegaskan bahwa nifaq amat tercela, baik dalam
pandangan Alloh SWT maupun sesama manusia. Dalam kehidupan bermasyarakat, sejak
zaman Rosululloh SAW. sampai sekarang, bahkan sampai akhir zaman, munafiq
sering menjadi musuh dalam selimut yang sangat membahayakan.
Larangan
bagi bersifat Nifaq adalah Q. S. al- Ahzab / 33 ayat 70
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَقُولُواْ قَوۡلٗا سَدِيدٗا ٧٠
Artunya : “Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah Perkataan yang benar’ (Q.S
Al-Ahzab : 70)
Rosululloh saw bersabda :
Artinya : Dari Abdulloh bin
Mas’ud, dari Nabi saw., beliau bersabda,” Sesungguhnya kejujuran itu membawa
kepada kebaikan ( keta’atan ) dan kebaikan itu membawa ke surga. Dan seseorang
membiasakan dirinya berkata jujur sehingga ia dicatat disisi Alloh sebagai
orang yang jujur. Dan dusta membawa kepada kemaksiatan, sedangkan kemaksiatan
membawa ke neraka. Dan seseorang suka berdusta hingga dicatat disisi Alloh
sebagai pendusta. ( H. R. al-Bukhori no. 5629 dan al-Muslim no. 4719)
B.
Ciri-Ciri
Sifat Munafik
Rasulullah SAW pernah bersabda mengenai
ciri-ciri orang munafik. Pada orang munafik minimal ada satu ciri, sedangkan
munafik tulen memiliki ketiga-tiganya. Ketiga ciri tersebut adalah
1. Bila berbicara selalu bohong.
Orang seperti ini tidak bisa dipercayai dalam
setiap perkataan yang diucapkannya. Bisa jadi apa yang dibicarakan tidak sesuai
dengan hatinya.
2. Bila berjanji, tidak ditepati
Orang munafik sulit untuk dipercayai
perkataan dan perbuatannya
3. Bila diberi kepercayaan, selalu berkhianat.
Orang munafik sulit diberikan kepercayaan.
Setiap kali kepercayaan yang diberikan tidak dapat dia jaga dengan baik.
Hadits
lain ditambah
4. Bila bertengkar mengeraskan suaranya / Ingin
menang dalam pertengkaran walaupun terpaksa menegakkan benang yang basah atau terpaksa
membawa saksi yang palsu bagi menguatkan hujahnya.
C.
Akibat
buruk sifat Nifaq
Sebagaimana akhlaq tercela yang lain, Nifaq
pun berakibat buruk bagi diri sendiri dan orang lain.
Adapun
akibat buruk sifat nifaq antara lain sbb :
a. Bagi
diri sendiri
ü Tercela
dalam pandangan Alloh swt. dan sesama manusia sehingga dapat menjatuhkan nama
baiknya sendiri.
ü Hilangnya
kepercayaan dari orang lain atas dirinya.
ü Tidak
disenangi dalamj pergaulan hidup sehari-hari
ü Bisa
mempersempit jalan untuk memperoleh
Rizqi kaqrena orang lain tidak mempercayainya lagi.
ü Mendapat
siksa yang amat pedih kelak di hari akhir.
b. Bagi
Orang Lain
ü Menimbulkan
kekecewaan hati sehingga dapat merusak hubungan persahabatan yang terjalin
baik. Apabila kekecewaan terlalu mendalam sehingga tidak mampu
mengendalikan, tidak mustahil terjadi
tindakan-tindakan anarkhis.
ü Membuka
peluang munculnya fitnah karena ucapan dan perbuaatannya yang tidak menentu.
ü Mencemarkan
nama baik keluarga dan masyarakat sekitarnya sehingga merasa malu karenanya.
2.
KERAS HATI
A.
Pengertian Keras Hati
Keras hati
ialah adanya rasa tidak peduli terhadap kesusahan orang lain. Seseorang yang
hatinya mengalami kondisi tersebut tidak merasakan kepedihan dan penderitaan
orang lain. Sumber keras hati ini adalah karena ia dikalahkan oleh kekuatan
buas hawa nafsunya.
Kebanyakan
dari perbuatan-perbuatan yang tercela, seperti aniaya, menyakiti orang lain,
tidak menjawab atau mengabulkan panggilan orang lain yang terzalimi, tidak
membantu orang-orang fakir dan orang-orang yang membutuhkan bantuan, itu semua
timbul dari sifat atau kondisi keras hati.
Mengobati
penyakit hati seperti ini sangat sulit. Dan orang yang tertimpa penyakit
seperti ini, hendaklah ia senantiasa melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat
membuat hatinya lunak kembali, agar jiwanya mempunyai potensi untuk menerima
curahan sifat belas kasih sayang dari sumber rahmat Allah Swt, agar nantinya
sifat dan kondisi keras hatinya tersebut dapat menjadi sirna.
Apabila
seseorang yang tertimpa penyakit tersebut tidak berusaha mengobati dirinya,
maka dia akan keluar dari daerah atau batasan manusia.
فَبِمَا
نَقۡضِهِم مِّيثَٰقَهُمۡ لَعَنَّٰهُمۡ وَجَعَلۡنَا قُلُوبَهُمۡ قَٰسِيَةٗۖ
Allah Swt
berfirman: “(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka dan
Kami jadikan hati mereka keras membatu.” (Qs. Al Maidah:13)
B.
Ciri-Ciri Keras Hati
Berikut adalahTanda-tanda atau Ciri-ciri orang yang hatinya keras :
- Orang yang belum cinta kepada Allah S.W.T. Jika ini yang terjadi di dalam diri seorang mu’min, maka jangan harap ada getaran-getaran di dalam hatinya, karena hatinya telah tertutup.
- Orang yang amat mencintai dunia, jangan harap ada getaran-getaran di hatinya, karena sesungguhnya yang ada dalam hatinya hanyalah urusan duniawi sehingga hatinya tertutup dan lupa terhadap yang menciptakannya, Allah S.W.T..
- Orang yang munafiq. Mulutnya rajin berdzikir, tapi rajin juga berdusta. Dzkirnya rajin tapi maksiatnya juga rajin, dan shalatnya rajin tapi maksiat jalan terus, istilah lainnya STMJ (Sholat Terus Maksiat Jalan).
- Orang yang banyak makan dengan makanan yang haram. Jangan harapkan dia bisa lembut hatinya. Justru sebaliknya, hatinya tersebut akan menjadi keras.
- Orang yang banyak bicara yang tidak perlu (banyak bicara tapi tidak ada manfaatnya), orang yang banyak berbuat makruh, dan sia-sia. Tapi orang yang khusyuk, ia tidak mau melakukan hal-hal yang sia-sia. Tidak mungkin ia nongkrong (berlama-lama) di depan televisi dan bicara yang tidak perlu. Orang yang beriman, tidak mau melakukan sesuatu yang sia-sia. Dia ingin selalu menggunakan waktunya untuk sesuatu yang bermanfaat. Bagi orang-orang yang khusyuk dan beriman, satu detik di dalam kubur, di alam barzakh lebih mahal dari pada dunia dengan segala isinya. Karena apa??? Orang di alam akhirat, akan minta dikembalikan ke muka bumi ini walaupun hanya sedetik. Tapi, mustahil itu bisa terjadi (Laula Akhartani ila Ajalin Qarib). Oleh karena itu, jangan pernah membuang-buang waktu walaupun hanya sedetik. Isilah setiap waktu tersebut dengan berdzikir, yakni dzikir hati, zikir akal (menangkap bahasa Allah S.W.T. di balik alam semesta), dzikir lisan, dan dzikir amal (akhlak yang mulia) seperti misalnya; senyum, menolong, memberdayakan orang yang lemah, dan selalu rajin sedekah.
- Orang yang suka melihat aurat/sesuatu yang diharamkan. Kalau mata ini sudah dibiasakan untuk melihat sesuatu yang haram, maka hati kita akan menjadi keras. Coba, apa yang terbayang kalau ada orang yang berjoget di depan mata, dalam tayangan televisi misalnya? Saat itu setan menari-nari bersama orang-orang yang berjoget, sehingga akan mengeraskan hati. Jika hati kita sudah keras, maka akan sulit merasakan kenikmatan ibadah, menjadikan ibadahkita hampa dan kosong tanpa makna.
Cara Mengatasi Keras hati
menurut AlQuran:
1.
Beriman kepada Allah setiap saat. Jangan
pernah kendur walau sedikitpun. Sebab iman bagai air laut, kadang naik kadang
surut. Pupuk dengan mengikuti banyak kegiatan keagamaan, sering tadabbur
AlQuran, baca buku/kitab agama, ikuti pengajian-pengajian, simak
taushiyah-taushiyah agama Islam, dll.
2.
2. Banyak mengingat Allah dan membaca Al
Quran dengan mentadabburinya (memahami dan merenungi maknanya). Dengan begitu
hati akan menjadi tuma’ninah (tenang), terlebih ketika orang-orang hatinya
merasa resah dan gelisah oleh berbagai factor kehidupan dunia, mulai dari
bencana, kebutuhan bahan pokok, terror, kondisi global yang tidak menentu, dll.
3.
Belajar ilmu agama, karena ilmu agama dapat
membimbing seseorang menjadi manusia yang bertaqwa. Dengan belajar ilmu agama,
maka orang akan condong hatinya kepada keimanan yang tinggi derajatnya. Ia tahu
siapa Allah, ia akan merasa takut jika hidupnya akan menyengsarakannya di
akhirat, ia takut jika ibadahnya tidak diterima, dan ia takut jika ia harus
dimasukkan ke dalam nerakanya Allah. Itulah hidayah Allah. Dalam AlQuran, Allah
memuji orang yang belajar ilmu agama untuk beroleh hidayah Allah, yang dengan
ilmunya itu ia sangat takut kalau hatinya condong kepada kesesatan. Hal
demikian tidak dirasakan bagi orang yang tidak pernah belajar ilmu agama.
4.
Menjauhi penyebab terjadinya fitnah dan dosa.
Agar hati kita tidak menjadi keras, maka kita berusaha sekuat mungkin untuk
menjauhinya. Oleh karena itu Allah melarang para sahabat bertanya atau meminta
sesuatu hal kepada istri-istri Nabi SAW, kecuali dari belakang tabir.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa :
a) Secara
bahasa, kata Nifaq berarti pura-pura pada agamanya, lain : Lubang tikus di
padang pasir yang sulit ditebak tembusannya.Secara Istilah, Nifaq berarti sikap
yang tidak menentu, tidak sesuai antara ucapan dan perbuatannya. Orang yang
mempunyai sifat Nifaq disebut Munafiq.
b) Ciri-ciri
orang munafiq adalah Bila berbicara selalu bohong, Bila berjanji, tidak
ditepati, Bila diberi kepercayaan, selalu berkhianat.
c) Keras hati ialah adanya rasa tidak
peduli terhadap kesusahan orang lain.
B.
Saran
Jauhilah
akhlak tercela terutama nifaq dan dan keras hati, agar kita terhindar dari
perbuatan yang menjerumuskan kedalam dosa, dan tanamkanlah dalam diri akhlak
yang baik yang tercermin dalam perilaku sehari-hari.
Download Juga : Buku Tematik Revisi kurtilas 2018
Download Juga : Buku Tematik Revisi kurtilas 2018
DAFTAR PUSTAKA
Tag :
makalah
0 Komentar untuk "Makalah Nifaq dan Keras Hati (lengkap)"