BAB I
PENDAHULUAN
badi teman-teman yang ingin file ms. word nya tinggal download Unduh File
A.
Latar belakang masalah
Layanan konseling merupakan kegiatan
yang terencana berdasarkan pengukuran kebutuhan (need assesment) yang
diwujudkan dalam bentuk program bimbingan dan konseling di sekolah dapat
disusun secara makro untuk tiga tahun meso satu tahun dan mikro sebagai
kegiatan operasional dan memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan khusus program
menjadi landasan yang jelas terukur layanan professional yang diberikan oleh
konselor di sekolah.
Layanan bimbingan dan konseling
merupakan layanan yang diperuntukkan untuk semua individu (baik yang mempunyai
masalah maupun tidak) yang sedang berkembang. Pada dasarnya layanan bimbingan
dan konseling bertujuan untuk mengenal, memahami dirinya dan mengembangkan
potensi yang ada dan pada akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya secara
utuh.
Selama ini masih berkembang bahwa
layanan bimbingan dan konseling hanya diperuntukkan pada individu yang sedang
mempunyai masalah, sehingga citra (image) seorang konselor adalah tempat
mengadunya individu yang bermasalah saja. Dan, jika konselor di sekolah
sebutannya adalah “polisi sekolah”, padahal tugas dan wewenang konselor di
sekolah bukan hanya mengurusi secara administrasi saja melainkan segala aspek
dan seharusnya konselor dapat menangani.
Pada masa sekarang bidang bimbingan
dan konseling sudah mulai berkembang baik dari mulai memahami konsep bimbingan
dan konseling, materi layanan yang akan diberikan, subyek layanan yang masih
menjadi wewenang seorang konselor, strategi bimbingan dan konseling, kompetensi
seorang konselor berdasarkan pada Standar Kompetensi Konselor Indonesia (SKKI)
yang dibuat oleh ABKIN, dan evaluasi dari program bimbingan dan konseling
maupun evaluasi untuk seorang konselor.
Struktur program bimbingan diklasifikasikan kedalam empat jenis
layanan yaitu: (a) layanan dasar bimbingan; (b) layanan responsif; (c) layanan
perencanaan individual, dan (d) layanan dukungan sistem. Kelompok kami akan
membahas tentang salah satu dari jenis layanan bimbingan konseling yaitu
layanan dasar bimbingan.
B.
Rumusan Masalah
a. Apa
pengertian layanan dasar bimbingan dan konseling?
b. Apa
tujuan dari layanan dasar bimbingan konseling?
c. Apa
sajakah materi yang di berikan pada layanan dasar bimbingan?
d. Bagaimana
strategi layanan dasar bimbingan?
e.
Apa saja jenis layanan dasar
bimbingan dan konseling?
C.
Tujuan Penulisan
a. Untuk
mengetahui pengertian layanan dasar
bimbingan dan konseling
b. Untuk
mengetahui tujuan dari layanan dasar bimbingan konseling
c. Untuk
mengetahui materi yang di berikan pada layanan dasar bimbingan
d. Untuk
mengetahui strategi layanan dasar bimbingann dan konseling
e. Untuk
mengetahui jenis layanan dasar bimbingan dan konseling
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Layanan Dasar Bimbingan
Layanan dasar bimbingan diartikan sebagai proses pemberian bantuan
kepada semua sissa (for all) melalui kegiatan-kegiatan secara klasikal
atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka membantu
perkembangan dirinya secara optimal.
Layanan dasar bimbingan adalah bimbingan yang bertujuan untuk
membantu seluruh siswa dalam mengembangkan perilaku efektif dan
ketrampilan-ketrampilan hidup yang mengacu pada tugas-tugas perkembangan siswa.
B.
Tujuan Dari Layanan Dasar Bimbingan
Layanan ini bertujuan untuk membantu semua siswa agar memperoleh
perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh
keterampilan dasar hidupnya, atau dengan kata lain membantu siswa agar mereka
dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya. Secara rinci tujuan layanan
dirumuskan sebagai upaya untuk membantu siswa agar:
1)
Memiliki kesadaran (pemahaman)ntentang diri dan lingkungannya
(pendidikan, pekerjaan, sosial budaya dan agama).
2)
Mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung
jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dengan
lingkungannya.
3)
Mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya.
4) Mampu
mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.
C.
Materi Layanan Dasar Bimbingan
Untuk
mencapai tujuan tersebut, kepada siswa disajikan materi layanan yang menyangkut
aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Semua ini berkaitan erat dengan
uapaya membantu siswa dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Materi
layanan dasar bimbingan dapat diambil dari berbagai sumber, seperti majalah,
buku, dan koran. Materi yang diberikan,disamping masalah yang menyangkut
pengembangan sosial-pribadi, dan belajar, juga materi yang dipandang utama bagi
siswa SLTP/SLTA, yaitu yang menyangkut karir. Materi-materi tersebut,
diantaranya yaitu :
1) Fungsi
agama bagi kehidupan.
2) Pemantapan
pilihan program studi.
3) Keterampilan
kerja professional.
4) Kesiapan
pribadi (fisik-psikis, jasmaniah-rohaniah) dalam menghadapi pekerjaan.
5) Kerkembangan
dunia kerja.
6) Iklim
kehidupan dunia kerja.
7) Cara
melamar pekerjaan.
8) Kasus-kasus
kriminalitas.
9) Bahayanya
perkelahian masal (tawuran).
10) Dampak
pergaulan bebas.
Materi lainnya yang dapat
diberikan kepada para siswa adalah sebagai berikut:
a) Pengembangan
self-esteem
b) Pengembangan
motif berprestasi
c) Keterampilan
pengambilan keputusan
d) Keterampilan
pemecahan masalah
e) Keterampilan
hubungan antar pribadi atau berkomunikasi
f) Memahami
keragaman lintas budaya
g) Perilaku
yang bertanggung jawab
D.
Strategi Layanan Dasar Bimbingan
a. Bimbingan Klasikal
Layanan dasar diperuntukkan bagi semua siswa. Hal ini berarti bahwa
dalam peluncuran program yang telah dirancang menuntut konselor untuk melakukan
kontak langsung dengan para siswa di kelas. Secara terjadwal, konselor
memberikan layanan bimbingan kepada para siswa. Kegiatan layanan dilaksanakan
melalui pemberian layanan orientasi dan informasi tentang berbagai hal yang
dipandang bermanfaat bagi siswa. Layanan orientasi pada umumnya dilaksanakan
pada awal pelajaran, yang diperuntukan bagi para siswa baru, sehingga memiliki
pengetahuan yang utuh tentang sekolah yang dimasukinya. Kepada siswa
diperkenalkan tentang berbagai hal yang terkait dengan sekolah, seperti :
kurikulum, personel (pimpinan, para guru, dan staf administrasi), jadwal
pelajaran, perpustakaan, laboratorium, tata-tertib sekolah, jurusan (untuk
SLTA), kegiatan ekstrakurikuler, dan fasilitas sekolah lainnya. Sementara
layanan informasi merupakan proses bantuan yang diberikan kepada para siswa
tentang berbagai aspek kehidupan yang dipandang penting bagi mereka, baik
melalui komunikasi langsung, maupun tidak langsung (melalui media cetak maupun
elektronik, seperti : buku, brosur, leaflet, majalah, dan internet). Layanan
informasi untuk bimbingan klasikal dapat mempergunakan jam pengembangan diri. Agar
semua siswa terlayani kegiatan bimbingan klasikal perlu terjadwalkan secara
pasti untuk semua kelas.
b. Bimbingan Kelompok
Konselor
memberikan layanan bimbingan kepada siswa melalui kelompok-kelompok kecil (5
s.d. 10 orang). Bimbingan ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dan minat para
siswa. Topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah masalah
yang bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia,
seperti : cara-cara belajar yang efektif, kiat-kiat menghadapi ujian, dan
mengelola stress. Layanan bimbingan kelompok ditujukan untuk mengembangkan
keterampilan atau perilaku baru yang lebih efektif dan produktif.
c.
Berkolaborasi dengan Guru Mata Pelajaran atau Wali Kelas
Program
bimbingan akan berjalan secara efektif apabila didukung oleh semua pihak, yang
dalam hal ini khususnya para guru mata pelajaran atau wali kelas. Konselor
berkolaborasi dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh informasi
tentang siswa (seperti prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya), membantu
memecahkan masalah siswa, dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat
dilakukan oleh guru mata pelajaran. Aspek-aspek itu di antaranya :
1)
Menciptakan
sekolah dengan iklim sosio-emosional kelas yang kondusif bagi belajar siswa.
2)
Memahami
karakteristik siswa yang unik dan beragam.
3)
Menandai
siswa yang diduga bermasalah.
4)
Membantu
siswa yang mengalami kesulitan belajar melalui program remedial
teaching.
5)
Mereferal
(mengalihtangankan) siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling
kepada guru pembimbing.
6)
memberikan
informasi tentang kaitan mata pelajaran dengan bidang kerja yang diminati
siswa.
7)
Memahami
perkembangan dunia industri atau perusahaan, sehingga dapat memberikan
informasi yang luas kepada siswa tentang dunia kerja (tuntutan keahlian kerja,
suasana kerja, persyaratan kerja, dan prospek kerja).
8)
Menampilkan
pribadi yang matang, baik dalam aspek emosional, sosial, maupun moral-spiritual
(hal ini penting, karena guru merupakan “figur central” bagi siswa).
9)
Memberikan
informasi tentang cara-cara mempelajari mata pelajaran yang diberikannya secara
efektif.
d. Berkolaborasi (Kerjasama) dengan Orang Tua
Dalam upaya meningkatkan kualitas peluncuran program bimbingan,
konselor perlu melakukan kerjasama dengan para orang tua siswa. Kerjasama ini
penting agar proses bimbingan terhadap siswa tidak hanya berlangsung di
sekolah, tetapi juga oleh orang tua di rumah. Melalui kerjasama ini
memungkinkan terjadinya saling memberikan informasi, pengertian, dan tukar
pikiran antar konselor dan orang tua dalam upaya mengembangkan potensi siswa
atau memecahkan masalah yang mungkin dihadapi siswa. Untuk melakukan kerjasama
dengan orang tua ini, dapat dilakukan beberapa upaya, seperti :
a.
Kepala sekolah atau komite sekolah mengundang para orang tua untuk
datang ke sekolah (minimal satu semester satu kali), yang pelaksanaannnya dapat
bersamaan dengan pembagian rapor.
b.
Sekolah memberikan informasi kepada orang tua (melalui surat)
tentang kemajuan belajar atau masalah siswa.
c. Orang tua
diminta untuk melaporkan keadaan anaknya di rumah ke sekolah, terutama
menyangkut kegiatan belajar dan perilaku sehari-harinya.
E.
Jenis layanan
dasar Bimbingan dan Konseling
a. Layanan Orientasi
Layanan Orientaasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk
memperkenalkan siswa baru dan atau seseorang terhadap lingkungan yang baru
dimasukinya. Pemberian layanan ini bertolak dari anggapan bahwa memasuki
lingkungan baru bukanlah hal yang selalu dapat beerlangsung dengan mudah dan
menyenangkan.
b. Layanan Informasi
Layanan informasi bermaksud memberikan pemahaman kepada individu-
individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk
menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan
atau rencana yang dikehendaki.
c. Layanan Penempatan
dan Penyaluran
Individu sering mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan, sehingga
tidak sedikit individu yang bakat, kemampuan minat, dan hobinya tidak
tersalurkan dengan baik. Individu seperti itu tidak mencapai perkembangan
secara optimal. Mereka memerlukan bantuan atau bimbingan dari orang- orang
dewasa, terutama konselor, dalam menyalurkan potensi dan mengembangkan dirinya.
d. Layanan Bimbingan
Belajar
Bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan yang
penting diselenggarakan di sekolah. Pengalaman menunjukan bahwa kegagalan-
kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh
kebodohan atau rendahnya inteligensi. Sering kegagalan itu terjadi desebabkan
mereka tidak mendapat layanan bimbingan yang memadai.
Layanan bimbingan belajar dilaksanakan melalui tahap- tahap : (a)
pengenalan siswa yang mengalami masalah belajar, (b) pengungkapan sebab- sebab
timbulnya masalah belajar, dan (c) pemberian bantuan pengentasan masalah
belajar.
e. Layanan Konseling
Perorangan
Konseling ini dimaksudkan sebagai pelayanan khusus dalam hubungan
langsung tatap muka antar konselor dan klien. Dalam hubungan itu masalah klien
dicermati dan diupayakan pengentasannya, sedapat- dapatnya dengan kekuatan
klien sendiri. Dalam kaitan itu, konseling dianggap sebagai upaya layanan yang
paling utama dalam pelaksanaan fungsi pengentasan masalah klien.
f. Layanan Bimbingan dan
Konseling Kelompok
Bimbingan dan konseling kelompok mengarahkan layanan kepada sekelompok
individu. Dengan satu kali kegiatan, layanan kelompok itu memberikan manfaat
atau jasa kepada sejumlah orang. Kemanfaatan yang lebih meluas inilah yang
paling menjadi perhatian semua pihak berkenaan dengan layanan kelompok itu.
Apalagi pada zaman yang menekankan perlunya efesiensi, perlunya perluasan
pelayanan jasa yang mampu menjangkau lebih banyak konsumen secara tepat dan
cepat, layanan kelompok semakin menarik.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari paparan di
atas dapat kami simpulkan bahwa, layanan
dasar bimbingan bertujuan untuk membantu seluruh siswa dalam mengembangkan
perilaku efektif dan ketrampilan-ketrampilan hidup yang mengacu pada
tugas-tugas perkembangan siswa.
Kemudian, materi dalam layanan dasar di antaranya : fungsi agama bagi kehidupan, keterampilan kerja professional, kesiapan
pribadi (fisik dan psikis) dalam menghadapi pekerjaan, dan lain sebagainya.
Dalam layanan dasar terdapat
beberapa strategi yang dapat dilaksanakan yaitu : dimdingan klasikal, bimbingan
kelompok dan berkolaborasi dengan orang tua.
B.
Saran
Diharapkan bagi
konseli dapat mengambil pelajaran dan hikmah dari kejadian atau masalah yang
dialami seperti yang diangkat dalam makalah ini dan setelah melewati beberapa
pertemuan konseling diharapkan pula agar konseli tidak lagi perbuatannya dan
mampu mengatasi masalah yang serupa dan masalah yang lain secara mandiri.
Bagi pembaca
diharapkan dapat menambah sedikit wawasan yang dimiliki setelah membaca makalah
ini dan mampu memberikan informasi untuk pembelajaran bagi orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2008. Bimbingan Dan Konseling Di
Sekolah
Syamsu, Yusuf . 2006. Bimbingan Konseling Di
Sekolah. Bandung: Maulana
Juntika, A. & Sudianto, A. (2005). Manajemen
Bimbingan dan Konseling di SMP. Jakarta: Grasindo.
Prayitno, Amti Erman. Dasar-dasar bimbingan dan
konseling, Rineka Cipta.
http://adhhasan.blogspot.com/2013/05/layanan dasar_11.html.Strategi%20Bimbingan%C2%A0Konseling%20_%20tentang%20PENDIDIKAN~.html
http://eunchasiluets.wordpress.com/2012/05/08/strategi-layanan-bimbingan-dan-konseling-layanan-responsif/
Tag :
Makalah Mata Kuliah BK
0 Komentar untuk "Makalah Layanan Dasar Bimbingan Konseling"