BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Komunikasi
merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya dalam kehidupan
organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Komunikasi merupakan hal
yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan sesama
dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang
sederhana sampai yang kompleks, dan teknologi kini telah merubah cara manusia
berkomunikasi secara drastis.
Komunikasi
tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk dari apa
saja interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap badan,
ungkapan minat, sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian yang sama
adalah merupakan kunci dalam komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu dengan
pengertian yang sama, maka yang terjadi adalah “dialog antara orang
satu”.
Organisasi
atau Organization bersumber dari kata kerja bahasa latin Organizare“to
form as or into a whole consisting of interdependent or coordinated parts
(membentuk sebagai atau menjadi keseluruhan dari bagian-bagian yang saling
bergantung atau terkoordinasi). Organisasi adalah sarana dimana manajemen
mengkoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur
formal dari tugas-tugas dan wewenang.
Tujuan
organisasi tidak akan tercapai apabila tanpa manajemen dan komunikasi.
Manajemen tidak akan mungkin ada tanpa organisasi. Manajemen ada, jika ada
tujuan yang akan dicapai dan diselesaikan. Korelasi antara ilmu komunikasi
dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus pada
manusia-manusia yng terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.
Tujuan
organisasi juga tidak terlepas dari peran pemimpin. Pemimpin yang baik adalah
pemimpin yang mampu menguasai komunikasi dengan baik pula. Dengan penguasaan
komunikasi yang baik seorang pemimpin memiliki nilai tambah, baik dalam
kehidupannya secara umum, maupun dalam mengkontribusikan dirinya di tempat
kerja, sehingga lebih produktif.
Komunikasi
juga dikatakan sebagai inti dari kepemimpinan. Kepemimpinan yang efektif dapat
dicapai melalui proses komunikasi yang dilakukan oleh pemimpin kepada
anggotanya. Visi pemimpin bisa saja bagus, namun tanpa komunikasi yang efektif,
maka visi tersebut tidak akan pernah bisa terwujud. Dalam mengkomunikasikan visi,
maka pemimpin harus bisa menyampaikan suatu gambaran di masa depan yang
mendorong antusiasme serta komitmen orang lain.
B.
Rumusan Masalah
a
Apa pengertian dari komunikasi?
b
Bagaimana proses
komunikasi?
c
Apa saja yang menjadi
hambatan komunikasi?
d
Apa saja jenis-jenis komunikasi?
e
Mengapa komunikasi menjadi inti
kepemimpinan?
C.
Tujuan
Tujuan
penulisan makalah ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengertian dari komunikasi
dalam organisasi, proses komunikasi, apa saja hambatan komunikasi, bagaimana
mengatasi hambatan komunikasi, apa saja jenis-jenis komunikasi, dan mengapa
komunikasi menjadi inti kepemimpinan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Komunikasi
Istilah
komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau
menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain,
berartikita berusaha agarapa yang disampaikan kepada orang lain tersebut
menjadi miliknya.
Beberapa
definisi komunikasi adalah:
1
Komunikasi adalah kegiatan
pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu dipahami bersama oleh
pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi(Astrid).
2
Komunikasi adalah kegiatan
perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau
perasaan (Roben.J.G).
3
Komunikasi adalah sebagai pemindahan
informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain (Davis, 1981).
4
Komunikasi adalah berusaha untuk
mengadakan persamaan dengan orang lain (Schram,W)
5
Komunikasi adalah penyampaian dan
memahami pesan dari satu orang kepada orang lain, komunikasi merupakan proses
sosial (Modul PRT, Lembaga Administrasi).
Komunikasi (communicare, latin) artinya berbicara
atau menyampaikan pesan, informasi, pikiran, perasaan yang dilakukan seseorang
kepada yang lain dengan mengharapkan jawaban, tanggapan, dari orang lain
(Hohenberg : 1978). Komunikasi bermula dari sebuah gagasan yang ada pada diri
seseorang yang diolah menjadi sebuah pesan dan disampaikan atau dikirimkan
kepada orang lain dengan menggunakan media tertentu. Dari pesan yang
disampaikan tersebut kemudian terdapat timbale balik berupa tanggapan atau
jawaban dari orang yang menerima pesan tersebut. Dari proses terjadinya
komunikasi itu, secara teknis pelaksanaan, komunikasi dapat dirumuskan sebagai
kegiatan dimana seseorang menyampaikan pesan melalui media tertentu kepada
orang lain dan sesudah menerima pesan serta memahami sejauh kemampuannya,
penerima pesan menyampaikan tanggapan melalui media tertentu pula kepada orang
yang menyampaikan pesan itu kepadanya (Agus M. Hardjana :Komunikasi
intrapersonal dan interpersonal, 2003).
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan
penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal
dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi
yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi
kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi,
produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi.
Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi.
Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial.
Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara
individual.
B. Proses
Komunikasi
Proses
komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada
komunikannya, sehingga dapat dapat menciptakan suatu persamaan makna antara
komunikan dengan komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk
menciptakan komunikasi yag efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada
umumnya).
Proses Komunikasi, banyak melalui perkembangan. Pada
penjelasan ini, akan dijelaskan berbagai proses komunikasi melalui model-model
komunikasi itu sendiri
a) Model Komunikasi Aristoteles
Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi
dalam bukunya Rhetorica, bahwa setiap komunikasi akan berjalan jika terdapat 3
unsur utama :
a. Pembicara, yaitu orang yang menyampaikan pesan
b. Apa
yang akan dibicarakan (menyangkut Pesan nya itu sendiri)
c. Penerima,
orang yang menerima pesan tersebut.
b)
Model Komunikasi David K.Berlo
Dalam
model komunikasi David K.Berlo, diketahui bahwa komunikasi terdiri dari 4
Proses Utama yaitu SMRC (Source, Message, Channel, dan Receiver) lalu ditambah
3 Proses sekunder, yaitu Feedback, Efek, dan Lingkungan.
ü Source
(Sumber), Sumber adalah seseorang yang memberikan pesan atau dalam komunikasi
dapat disebut sebagai komunikator. Walaupun sumber biasanya melibatkan
individu, namun dalam hal ini sumberjuga melibatkan banyak individu. Misalnya,
dalam organisasi, Partai, atau lembaga tertentu. Sumber juga sering dikatakan
sebagai source, sender, atau encoder.
ü Message
(Pesan), pesan adalah isi dari komunikasi yang memiliki nilai dan disampaikan
oleh seseorang (komunikator). Pesan bersifat menghibur, informatif, edukatif,
persuasif, dan juga bisa bersifat propaganda. Pesan disampaikan melalui 2 cara,
yaitu Verbal dan Nonverbal. Bisa melalui tatap muka atau melalui sebuah media
komunikasi. Pesan bisa dikatakan sebagai Message, Content, atau Information
ü Channel
(Media dan saluran komunikasi), Sebuah saluran komunikasi terdiri atas 3
bagian. Lisan, Tertulis, dan Elektronik. Media disini adalah sebuah alat untuk
mengirimkan pesan tersebut. Misal secara personal (komunikasi interpersonal),
maka media komunikasi yang digunakan adalah panca indra atau bisa memakai media
telepon, telegram, handphone, yang bersifat pribadi. Sedangkan komunikasi yang
bersifat massa (komunikasi massa), dapat menggunakan media cetak (koran,
suratkabar, majalah, dll) , dan media elektornik(TV, Radio). Untuk Internet, termasuk media yang fleksibel, karena
bisa bersifat pribadi dan bisa bersifat massa. Karena, internet mencakup
segalanya. Jika anda membuka www.kuliahkomunikasi.com < maka media ini
bersifat massal, namun jika anda chattingh melalui yahoo messenger, maka media
ini bersifat interpersonal, dan jika anda menuliskan Blog (blogging atau
menulis diary), media ini bisa berubah menjadi media yang bersifat
Intrapersonal (kepada diri sendiri).
ü Receiver
(Penerima Pesan), Penerima adalah orang yang mendapatkan pesan dari komunikator
melalui media. Penerima adalah elemen yang penting dalam menjalankan sebuah
proses komunikasi. Karena, penerima menjadi sasaran dari komunikasi tersebut.
Penerima dapat juga disebut sebagai public, khalayak, masyarakat, dll.
c)
Model Komunikasi Bovee dan Thill
Bovee
dan Thill dalam bukunya Bussiness Communication Today, menjelaskan
bahwa proses komunikasi merupakan tahapan dari kegiatan. Terdapat 5 tahapan :
v Pengirim
memiliki sebuah Ide/Gagasan. Komunikasi diawali dengan adanya gagasan dari
seorang pengirim, yang ingin disampaikan pada penerima pesan tersebut.
v Ide
Dirubah Menjadi Pesan. Ide bersifat abstrak dan tidak terstruktur, sehingga
tidak dapat dibaca oleh oraglain. Maka dari itu, pengirim harus mengubah idenya
tersebut menjadi sebuah pesan agar dapat dimengerti oleh orang lain. Perubahan
ide menjadi suatu pesan dinamakan ENCODING.
v Pemindahan
Pesan. Setelah sebuah ide diubah menjadi pesan, maka pesan teresebut harus
dipidahkan kepada penerima dengan berbagai bentuk komunikasi (Verbal,
Nonverbal, Lisan atau Tertulis), dan media komunikasinya (Tatap muka, telepon,
surat, laporan, dll)
v Penerima menerima pesan. Penerima pesan
menginterpretasikan pesan yang diterima.
v Penerima pesan mengirimkan umpan balik. Umpan balik
merupakan sebuah elemen perantai pesan. Sebagai pengirim pesan, kita harus
mengevaluasi apa yang sebenarnya dipikirkan oleh penerima pesan. Apakah pesan
kita efektif apa tidak. Jika pesan kita ternyata tidak efektif, maka pesan
harus diulang.
Proses
komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada
penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.
Tahapan proses
komunikasi adalah sebagai berikut :
·
Penginterpretasian.
·
Penyandian.
·
Pengiriman.
·
Perjalanan.
·
Penerimaan.
·
Penyandian balik.
·
Penginterpretasian.
C. Jenis-jenis komunikasi
Pada
dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan aktifitas hubungan
antara manusia atau kelompok
Jenis komunikasi terdiri dari:
a
Komunikasi
Verbal mencakup
aspek-aspek berupa ;
v
Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan
efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena
itu olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi.
v
Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan
sukses bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau
terlalu lambat.
v
Intonasi
suara: akan
mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan menjadi
lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda.
Intonasi suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
v
Humor:
dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan catatan
bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri.
Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor
adalah merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
v
Singkat dan
jelas.
Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas,
langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
v
Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu
diperhatikan karena berkomunikasi akan berarti bila
seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat menyediakan
waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.
a. Komunikasi
Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa
kata-kata dan komunikasi non verbal memberikan arti pada
komunikasi verbal.
Yang termasuk
komunikasi non verbal :
Ø Ekspresi
wajah, wajah merupakan sumber yang kaya
dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang.
Ø Kontak mata, merupakan
sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau
tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya
dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan.
Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk
mengobservasi yang lainnya
Ø Sentuhan adalah
bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan
dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang
sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat
dilakukan melalui sentuhan.
Ø Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak
memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan
emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
Ø Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga
salah satu ungkapan perasaan dan
pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila
dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal
lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi
pesan yang sangat jelas.
Ø
Gerak
isyarat, adalah
yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan isyarat sebagai bagian total
dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan
tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam
keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan
stress
D. Hambatan
Komunikasi
1. Hambatan
Teknis
Keterbatasan
fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi, semakin berkurang
dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi komunikasi dan informasi,
sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan dan efesien sebagai media
komunikasi.Menurut dalam bukunya, 1976, Cruden dan
Sherman Personel Management jenis hambatan teknis dari komunikasi :
- Tidak adanya rencana atau
prosedur kerja yang jelas
- Kurangnya informasi atau
penjelasan
- Kurangnya ketrampilan
membaca
- Pemilihan media [saluran]
yang kurang tepat.
2. Hambatan
Semantik
Gangguan
semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian
atau secara secara efektif. Definisi semantik sebagai studi idea
atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Kata-kata membantu proses
pertukaran timbal balik arti dan pengertian (komunikator dan komunikan), tetapi
seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adanya hubungan antara Simbol
(kata) dan apa yang disimbolkan (arti atau penafsiran), dapat mengakibatkan
kata yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan
sebenarnya. Untuk menghindari mis komunikasi semacam ini, seorang komunikator
harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan
melihat kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata yang dipakainya.
3. Hambatan
Manusiawi
Terjadi
karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi, kecakapan atau
ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat pancaindera seseorang,
dll.
Menurut Cruden
dan Sherman :
o
Hambatan yang berasal dari
perbedaan individual manusia.
Perbedaan
persepsi, perbedaan umur, perbedaan keadaan emosi, ketrampilan, mendengarkan,
perbedaan status, pencairan informasi, penyaringan informasi
o
Hambatan yang ditimbulkan oleh
iklim psikologis dalam organisasi.
Suasana
iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staf dan efektifitas
komunikasi organisasi.
E. Komunikasi Menjadi Inti Kepemimpinan
Komunikasi
merupakan seni atau cara untuk menyampaikan sesuatu agar orang lain dapat
memahami kita. Apalagi syarat seorang pemimpin selain ia harus berilmu,
berwawasan luas ke depan, ikhlas, tekun, berani, jujur, sehat jasmani dan
rohani, ia juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Kemampuan
berkomunikasi akan sangat menentukan berhasil tidaknya seorang pemimpin dalam
melaksanakan tugasnya. Setiap pemimpin memiliki pengikut guna merealisasikan
gagasannya dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Disinilah pentingnya
kemampuan berkomunikasi bagi seorang pemimpin, khususnya dalam usaha untuk
mempengaruhi perilaku orang lain.
Komunikasi
memiliki hubungan yang sangat erat dengan kepemimpinan, bahkan dapat dikatakan
bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi. Dalam kehidupan seorang pemimpin,
keberhasilannya ditentukan dari cara bagaimana dia dapat berkomunikasi dengan
anak buahnya atau pekerjanya. Dan keberhasilannya dalam berkomunikasi itu dapat
menjadi indikator bagi keberhasilan /kemajuan perusahaan yang dipimpinnya.
Lingkaran pusat kepemimpinan adalah komunikasi. Komunikasi merupakan seni atau
cara untuk menyampaikan sesuatu agar orang lain dapat memahami kita. Apalagi
syarat seorang pemimpin selain ia harus berilmu, berwawasan luas ke depan,
ikhlas, tekun, berani, jujur, sehat jasmani dan rohani, ia juga harus memiliki
kemampuan berkomunikasi yang baik. Kemampuan berkomunikasi akan sangat
menentukan berhasil tidaknya seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya.
Setiap pemimpin memiliki pengikut guna merealisasikan gagasannya dalam rangka
mencapai tujuan tertentu. Disinilah pentingnya kemampuan berkomunikasi bagi
seorang pemimpin, khususnya dalam usaha untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
Seperti
yang dilakukan oleh orang lain, setiap tindakan, keputusan, dan arahan yang
diambil atau diberikan oleh seorang pemimpin, juga dilakukan dengan
berkomunikasi. Hanya saja, setiap pemimpin dituntut untuk lebih efektif dan
efisien dalam berkomunikasi, mengingat krusialnya implikasi dari setiap
tindakan, keputusan dan perilaku seorang pemimpin. Komunikasi kepemimpinan atau
leadership communication, adalah sebuah model komunikasi bagi para pemimpin, di
mana bentuk komunikasi disesuaikan dengan posisinya sebagai pemimpin. Ini
berarti, ada spesifikasi khusus dari elemen bahasa yang digunakannya.
Jadi,
pemimpin yang efektif harus memahami pentingnya komunikasi yang baik.
Komunikasi dapat didefenisikan sebagai penyampaian informasi antara dua orang
atau lebih. Komunikasi merupakan suatu proses yang vital dalam organisasi
karena komunikasi diperlukan untuk mencapai efektifitas dalam kepemimpinan,
perencanaan, pengendalian, koordinasi, latihan, manejemen konflik serta
proses-proses organisasi lainnya. Lalu bagaimana mungkin komunikasi bisa
berjalan dengan baik jika seorang pemimpin tidak memberikan kenyamanan malahan
yang ada adalah ketakutan bagi bawahannya dalam menyampaikan informasi
kepadanya? Jika komunikasi berjalan dengan baik, dua orang tidak lagi menjadi
objek yang mati satu sama lainnya, melainkan telah membukakan celah bagi satu
sama lain untuk menjadi pribadi dan dua pribadi yang saling mengungkapkan
penghargaannya.
Komunikasi
merupakan sebuah komponen penting dalam suatu kepemimpinan. Seorang pemimpin
yang baik salah satunya dinilai dari caranya berkomunikasi. Oleh karena itu,
penting bagi pemimpin untuk memahami guideline mengenai cara yang efektif dalam
berkomunikasi. Dengan demikian seorang pemimpin harus bisa dipercaya dan harus
mampu mengkomunikasikan visi perusahaan kepada para karyawannya. Beberapa
prinsip kepemimpinan yang harus dimiliki antara lain:
1)
Memahami karakter para
pengikutnya. Gaya kepemimpinan yang diterapkan ada yang bersifat umum dan
spesifik bergantung pada karakter pribadi masing-masing karyawan. Misalnya gaya
memimpin harus disesuaikan dengan perbedaan karyawan baru dan karyawan senior;
karyawan yang bermotivasi rendah dan yang bermotivasi tinggi. Intinya seorang
pemimpin harus memahami kebutuhan, kepentingan, emosi, dan motivasi para
karyawannya dengan bijak.
2)
Mengenali dan memahami karakter
diri sang pemimpin sendiri. termasuk harus tahu apa yang diketahui dan
diperbuatnya. Pemimpin harus memiliki percaya diri. Kalau tidak maka para
karyawan kurang menghargai sang pemimpin. Karena itu pemimpin yang dihormati
bukan karena posisinya tetapi lebih pada karakternya.
3)
Pemimpin harus memiliki kemampuan
efektif dengan para karyawan khususnya nonverbal. Isi pesan harus disampaikan
secara lugas dan sederhana. Selain itu umpan balik sangat strategis dilakukan
untuk memelajari setiap pesan dalam upaya memperbaiki kinerja perusahaan.
Seorang pemimpin harus mampu menjadi pendengar yang baik.
F.
Komunikasi
Efektif
a. Pengertian komunikasi efektif
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu untuk
menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlihat dalam komunikasi.Tujuan
komunikasi efektif adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang
disampaikan antara pemberi dan penerima sehingga bahasa lebih jelas, lengkap,
pengiriman dan umpan balik seimbang, dan melatih menggunakan bahasa non verbal
secara baik.
b.
Proses
komunikasi efektif
Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen
dasar sebagai berikut ;
Pengirim pesan , penerima pesan dan pesan. Semua fungsi
manager melibatkan proses komunikasi sebagai berikut ;
1. Pengirim pesan (sender) dan isi
pesan atau materi
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk
disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang
menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang
akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal
atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.
Materi
pesan dapat berupa:
ü Informasi
ü Ajakan
ü Rencana kerja
ü Pertanyaan dan sebagainya
2. Simbol atau isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau symbol
sehingga pesannya dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manager
menyampaikan peasan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan ,
kepala, mata, dan bagian muka lainnya ). Tujuan penyampaian pesan adalah untuk
mengajak, membujuk, mengubah sikap, periklaku atau menunjukkan arah tertentu.
3. Media atau penghubung
Adalah alat untuk menyampaikan pesan seperti : TV, radio
surat kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat
dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerimaan pesan,
situasi dsb.
4. Mengartikan kode atau isyarat
Setelah pesan diterima melalui indra ( telinga, mata
dst)maka si penerima pesan harus dapat mengartikan symbol/kode dari pesan
tersebut, sehingga dapat dimngerti / dipahaminya.
5. Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari
si pengirim meskipun dalam bentuk code /isyarat tanpa mengurangi arti pesan
yang dimaksud oleh pengirim.
6. Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari
penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang
pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan hal
ini penting bagi manager atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan
sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan
oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Bailkan yang
disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang
mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan
itu akan dilaksanakan atau tidak.
7. Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan
tetapi mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena setiap situasi hampir
selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau
menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang
diterimanya.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Beberapa
kesimpulan yang dapat disampaikan dalam tulisan ini antara lain pentingnya
seorang pemimpin dan bawahan untuk dapat membuka komunikasi secara efektif dan
efisien sehingga roda organisasi dapat berjalan dengan lancar dalam mencapai
tujuan ( goal ) yang telah ditentukan. Kemudian seluruh individu yang tergabung
dalam sistem organisasi hendaknya menyadari perlunya ketanggapsegeraan untuk
meminimalisir hambatan komunikasi yang terjadi dengan melakukan beberapa
pendekatan / solusi yang ditawarkan yaitu menciptakan hubungan yang lebih baik.
Maka itu dikatakan bahwa inti dari kepemimpinan adalah adanya komunikasi yang
berjalan dengan baik.
2.
Saran
Marilah
kita berkomunikasi dengan baik agar tercipta suasana yang aman dan tentram
serta kondusif, kemudian demi terciptanya makalah yang lebih baik maka kami
mohon kritk dan saran yang bersipat membangun.
0 Komentar untuk "makalah komunikasi dalam supervisi pendidikan"