Sesederhana Itu Problem Solving di Al Qur'an ... Sesejuk Itu.....
Aku bercerita padanya tentang banyak hal, jawabannya selalu ayat qur'an ... dan selalu sejuk ... dan yang amat mengagumkan, Al Qur'an selalu menyelesaikan masalah dengan cara sederhana tapi dengan hasil yang luar biasa maksimal... Kadang pula aku terkagum-kagum, karena segala masalah yang dilontarkan pada cak Edy selama kajian berlangsung, selalu ada jawabannya di Al Qur'an.
Tak semua yang kuceritakan pada cak Edy bisa aku ceritakan disini tentu saja .... karena er-ha-es ... hehehe..... Diantara yang aku bicarakan dengan beliau adalah tentang anak-anak, bagaimana membuat mereka berakhlak mulia dan sekaligus cerdas, juga bagaimana menghadapi anak yang bermasalah.
"Para nabi adalah manusia yang mulia dan cerdas ..... tapi Allah tidak serta merta sim salabim menjadikan mereka nabi. Nabipun melewati proses..... Coba buka surat 12 ayat 22 "
"Dan tatkala dia cukup dewasa Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik", aku membaca terjemahan ayat yang disebut cak Edy.
"Coba difahami ayat tersebut. Hikmah dan ilmu diberikan kepada para Nabi setelah dewasa bukan? Setelah mereka menjadi orang-orang yang berbuat baik. Jadi berbuat baik itu adalah jawaban bagi segala permasalahan anak-anak ", kata cak Edy.
"Ajari dan beri contoh mereka untuk berbuat kebaikan setiap hari, maka kelak setelah dewasa Allah akan memberikan hikmah dan ilmu. Mereka akan jadi anak-anak yang luar biasa, berakhlak mulia dan cerdas, bisa tidak usah ikut les ini itu untuk bisa masuk perguruan tinggi negeri favorit ", lanjutnya.
Ketika aku menanyakan persoalan karyawan-karyawanku yang susah diatur dan 'antik-antik', jawaban beliau karena mereka kurang dalam berbuat kebaikan. Beliau menganjurkan agar aku mengkoordinir karyawan untuk menzakati pendapatan mereka.
Akupun nyadar, selama ini aku selalu menzakati Cantiqku tanpa mengajak karyawan turut berpartisipasi. Padahal zakat itu adalah sarana menyucikan jiwa (lihat al qur'an surat al lail ayat 18). Al Qur'an yang suci, masuknya ke jiwa yang suci, makanya jiwa harus disucikan dengan mengeluarkan zakat setiap memperoleh hasil/pendapatan (tidak usah menunggu setahun ......)
Percuma beliau datang dan menyampaikan ayat-ayat Al Qur'an, tidak bisa ngefek kalau mereka belum menyucikan jiwanya. Mereka itu kurang sekali dalam berbuat kebaikan, makanya mereka tidak faham-faham. Untuk membuat mereka memahami instruksi-instruksi kerja saja mereka sering salah, apalagi memahami Al Qur'an.
Aku jadi ingat akan murid tersayangku (hmm.... Indah punya murid nih karena dia sendiri yang menyatakan diri jadi muridku, dan dia satu-satunya muridku ... hehehe). Muridku ini ngaku sendiri kalau dia banyak dosa dan juga banyak permasalahan dalam hidupnya. Aku tahu betul, dia akan bisa lebih mendapat pencerahan bila kupertemukan dengan ustadz Virien atau cak Edy Yusuf. Malah berdasarkan prediksiku, dia bukan hanya bisa mendapat pencerahan, tapi dia bisa 'melesat' dengan segala kemampuan yang dimilikinya..... Tapiiiii, dia selalu nolak untuk bertemu dengan mereka berdua... seolah-olah susah diajak bergaul dengan orang-orang saleh.... walau dipaksapun....
Sekarang aku jadi mengerti penyebabnya, karena dia tidak cukup berbuat kebajikan makanya hatinya masih tertutup, Allah masih belum membuka hikmah dan ilmu. Rupanya kebaikan yang telah dilakukannya belum cukup untuk menghapus dosa-dosa masa lalunya. Yang dia perlukan bukannya bertemu dengan ustadz Virien atau cak Edy, tapi dia perlu berbuat baik sebanyak-banyaknya, agar Allah membukakan hatinya.
0 Komentar untuk "ayat qur'an tentang problem solving"