Dalil
musyawarah
1. Syura atau pengambilan pendapat hukumnya sunnah dan
khusus bagi kaum Muslim. Allah SWT berfirman:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ
كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ
لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Maka
disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakal kepada-Nya (QS. Ali Imran [3]: 159)
2. Ini seluruhnya dari Rasul untuk seluruh kaum Muslim.
Dan ayat yang kedua berbunyi:
وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا
الصَّلَاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
Dan (bagi)
orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat,
sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antar mereka. (QS. asy-Syura [42]: 38)
3. إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ وَلَسْتُ
أَعْصِيهِ وَهُوَ نَاصِرِي
“Saya hamba
Allah dan RasulNya. Saya takkan melanggar perintahNya, dan Dia tidak akan
menyesatkan saya.” (HR Bukhari)
- Pendapat jenis kedua dan ketiga landasan pengambilan keputusannya adalah ketepatan atau kesesuaian dengan fakta yg didefinisikan.
Dalam perang
Badar, ketika Nabi dan kaum Muslim sama-sama singgah di sebuah tempat yang
berdekatan dengan mata air di daerah Badar. Hubab bin al-Munzhir keberatan
singgah (dan mendirikan pos) di tempat tersebut, lalu ia berkata kepada Rasul,
‘‘Wahai Rasulullah, apakah engkau telah menganggap bahwa tempat singgah ini
telah diwahyukan oleh Allah kepadamu sehingga tidak ada hak bagi kami untuk
mendahului maupun mundur darinya? Ataukah ini merupakan pendapat, peperangan
dan tipu daya saja? Kemudian Rasul menjawab: ‘Ia merupakan pendapat, peperangan
dan tipu daya’. Maka Hubab bin al-Munzhir berkata: ‘Wahai Rasulullah,
sesungguhnya ini bukanlah tempat singgah yang layak’. Kemudian dia menunjukkan
suatu tempat. Rasulullah tidak lagi berdiam diri langsung berdiri bergegas
bersama-sama dengan yang lain mengikuti pendapat Hubab bin al-Munzhir.’ (Shirah
Nabawiyah Ibnu Hisyam hal 598)
4.
Hadist dari
Al Adabun Nabawi :
عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَ ةَ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ قَا لَ : قَا لّ رَسُوْ لُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
اَلْمُسْتَشَا رُ مُؤْ تَمَنٌ. (روا ه التر مذ ي و ابو داوود).
Artinya :
Dari Abu Hurairah ra. Berkata : Rasulullah SAW bersabda “ Musyawarah adalah dapat di percaya.” (HR. At tirmidzi dan Abu daud)
Dari Abu Hurairah ra. Berkata : Rasulullah SAW bersabda “ Musyawarah adalah dapat di percaya.” (HR. At tirmidzi dan Abu daud)
5. Rasulullah bersabda kepada Abu Bakr dan Umar:
لَوْ اجْتَمَعْتُمَا فِي مَشُورَةٍ
مَا خَالَفْتُكُمَا
Jika kalian
berdua sepakat dalam satu hasil permufakatan (masyurah), maka aku tidak akan
bertentangan dengan kalian berdua. (HR Ahmad)
6.
وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ
Dan
bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakalah kepada Allah. (QS. Ali Imran [3]:
159)
7.
وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ
Dan
hendaklah mereka mengenakan kain kerudung mereka diulurkan ke kerah baju mereka
(TQS. An-Nur
[24]: 31). Maka kaum
wanita itu merobek kain sarung mereka (untuk dijadikan kerudung) dan menutup
kepala mereka dengannya. (HR Bukhari)
8.
dikemukaan
oleh Ar-Raghib Al-Ashfahani:
وَالْمُشَاوَرَةُ: اِسْتِخْرَاجُ الرَّأْىِ بِمُرَاجَعَةِ الْبَعْضِ إِلَى الْبَعْضِ
(الراغب :
۲۷۰)
Dari pengertian itu dapat
disimpulkan, syura artinya memusyawarahkan perbedaan-perbedaan pendapat atas
sesuatu untuk melahirkan kebaikan dan kebenaran yang ada di dalamnya.
0 Komentar untuk "dalil tentang musyawarah"