1. Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan otoriter adalah jika kekuasaan
atau wewenang sebagian besar mutlak tetap berada pada pimpinan atau
pimpinan itu mengganti sistem sentralisasi wewenang. Pengambilan
keputusan dan kebijakan hanya ditetapkan sendiri oleh pimpinan. Bahwa
tidak diikutsertakan untuk memberikan saran, ide dan pertimbangan dalam
proses pengambilan keputusan.
2. Kepemimpinan Partisipatif
Kepemimpinan partisipatif adalah apabila di
dalam kepemimpinannya dilakukan secara persuasif, menciptakan kerjasama
yang serasi, menumbuhkan realitas dan pertisipasi para bawahan,
pemimpin motivasi bawahan agar merasa ikut memiliki perusahaan. Pemimpin
dengan cara partisipatif akan mendorong kemampuan bawahan hal mengambil
keputusan.
Dengan demikian, pemimpin yang selalu membina bawahan untuk menerima tanggung jawab yang lebih besar.
3. Kepemimpinan Delegatif
Kepemimpinan delegatif apabila seorang
pemimpin mendelegasikan wewenang kepada bawahan dengan agak lengkap
dengan demikian bawahan dapat mengambil keputusan dan kebijaksanaan
dengan bebas atau leluasa dalam melaksanakan pekerjaannya. Pemimpin yang
tidak peduli cara bawahan mengambil keputusan dan mengerjakan
pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan kepada bawahan.
4. Kepemimpinan Situasional
Fokus pendekatan situasional terhadap
kepemimpinan terletak pada perilaku yang di observasi atau perilaku
nyata yang terlihat, bukan pada kemampuan atau potensi kepemimpinan yang
dibawa sejak lahir. Penekanan pendekatan situasional adalah pada
perilaku pemimpin dan anggota dan pengikut dalam kelompok dan situasi
yang variatif. Menurut kepemimpinan situasional tidak ada satupun cara
terbaik untuk mempengaruhi orang lain. kepemimpinan yang harus
digunakan terhadap individu atau kelompok tergantung pada tingkat
kesiapan pada orang yang akan dipengaruhi.
Sedangkan menurut Ahmad Taufik Nasution
(2009) jenis kepemimpinan secara garis besar dikelompokkan kepada dua
golongan besar, yaitu sebagai berikut:
1. Pemimpin sekuler.
Pemimpin seperti ini beranjak dari landasan
materialisme. Ia meyakini bahwa jabatan yang mereka peroleh adalah
hasil dari kerja keras, tanpa campur tangan siapapun. Mereka meyakini
usaha dan kesungguhan pasti akan membuahkan kesuksesan. Contoh pemimpin
seperti ini adalah Adolf Hitler Mussolini, dan lain-lain. Bagi mereka
kekuasaan adalah tujuan hidup, jabatan itu adalah akhir dari
segala-galanya.
2. Pemimpin spiritual.
Kelompok ini yakin bahwa jabatan yang di
peroleh semata-mata amanah yang di berikan Allah kepada mereka Apapun
yang di peroleh tidak hanya tergantung dengan kerja keras, dan
kesungguhan, tapi juga sangat di tentukan oleh kekuatan-kekuatan di luar
eksistensi manusia. Contoh pemimpin seperti ini di palestina adalah
Syekh Ahmad Yasin, di India ada Mahatma Gandhi.
Semoga bermanfaat
0 Komentar untuk "jenis-jenis kepemimpinan"