Pengertian, tujuan dan
landasan pengembangan kurikulum PAI, Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi
pengembangan kurikulum PAI berisi tentang dasar kurikulum PAI, Prinsip
kurikulum PAI, fungsi Kurikulum PAI, pendekatan dalam pengembangan kurikulum
PAI, proses evaluasi kurikulum PAI, prinsip Evaluasi kurikulum PAI, bentuk
pelaksanaan evakuasi kurikulum PAI.
a.
Pengertian Kurikulum
Menurut Tiler mendefinisikan kurikulum adalah “All
of learning of students which is planned by and directed by the school to
attain its education goal” dapat disimpulkan dan dilaksanakan oleh sekolah
untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan.[2]
Dengan melihat beberapa pengertian kurikulum
yang dilontarkan oleh beberapa pakar, maka menurut penulis bahwa kurikulum
mempunyai pengertian yang cukup kompleks, dan sudah banyak didefinisikan oleh
pakar kurikulum esensinya, kurikulum menyelenggarakan proses penyelenggaraan
pendidikan sekolah, berupa asuhan atau norma-norma yang dapat digunakan menjadi
pegangan. Dalam arti simpatik kurikulum ditafsirkan sebagai materi pelajaran,
sedangkan pengertian yang luas ditafsirkan sebagai segala upaya yang dilakukan
di bawah naungan sekolah
b.
Pengertian Pengembangan
Kurikulum
Pengembangan
Kurikulum adalah istilah yang
komprehensif, di dalamnya mencakup perencanaan, penerapan dan evaluasi.
a)
Perencanaan Kurikulum
adalah langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat
keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan di
gunakan oleh guru dan peserta didik
b)
Penerapan Kurikulum atau
biasa disebut implementasi kurikulumberusaha mentransfer perencanaan kurikulum
ke dalam tindakan operasional.
c)
Evaluasi Kurikulum
merupakan tahap akhir pengembangan kurikulum untuk menentukan seberapa besar
hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian program-program yang telah di
rencanakan , dan hasil-hasil kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang
terkait langsung dengan dunia pendidikan saja namun di dalamnya melibatkan banyak orang.
c.
Tujuan dan landasan
Pengembangan Kurikulum
Sebagaimana dirumuskan dalam (GBPP PAI SMU 1994) tujuan
pendidikan agama Islam pada sekolah menengah umum adalah untuk mengikuti
keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan siswa tentang agama Islam
sehingga menjadi manusia Islam yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta
berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, bernegara
serta untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
Sedangkan Sayid Sabiq mentakan bahwa tujuan pendidikan
agama Islam adalah agar jiwa seseorang dapat terdidik secara sempurna, agar
seseorang dapat menunaikan kewajiban-kewajiban karena Allah SWT, dapat berusaha
untuk kepentingan keluarga, kepentingan masyarakat, serta dapat berkata jujur,
berpihak yang benar, serta berkeinginan untuk mengembangkan benih-benih
kebahagiaan pada manusia.[3]
Ruang
lingkup pendidikan agama Islam meliputi, keserasian, keselarasan dan
keseimbangan antara lain :
a. Hubungan manusia dengan Allah
SWT
b. Hubungan manusia dengan sesama
manusia
c. Hubungan manusia dengan diri
sendiri
d. Hubungan manusia dengan
makhluk lain dengan lingkungannya.
Adapun ruang lingkup bahan
pelajaran pendidikan agama Islam meliputi unsur-unsur pokok sebagai berikut : keimanan,ibadah,al-qur’an,muamalah,syari’ah
dan tarikh .
Materi atau bahan atau isis
kurikulum yang akan dikembangkan hendaknya menunjukkan pada kepentingan peserta
didik dan menyelami kehidupan. Adapun pokok-pokok isi PAI meliputi : a) membaca
Al-Qur’an; b) keimanan (rukun iman); c) ibadah (rukun Islam); d) ahlak (adab);
e) dasar ekonomi; f) jasamani dan kesehatan dan g) membaca dan menulis serta
tarikh Islam.
Dalam
pengembangan pokok-pokok isi dan materi kurikulum pendidikan agama Islam
mempunyai ciri-ciri yang berbeda dengan pendidikan lainnya, ciri-ciri kurikulum
PAI yang dimaksud ialah :
a. Kurikulum PAI harus menonjol
pada mata pelajaran agama (ibadah, muamalah, syari’ah), agama harus diambil
dalam Al-Qur’an, hadits serta contoh-contoh terdahulu yang salah.
b. Kurikulum PAI akan
memperhatikan pengembangan menyeluruh aspek pribadi siswa, yakni jasmani, akal
dan rohani.
c. Kurikulum PAI memperhatikan
keseimbangan antara pribadi dan masyarakat, dunia dan akhirat, jasmani dan
rahani serta akal manusia.
d. Kurikulum PAI memperhatikan
juga seni dan budaya yang terdapat di tengah masyarakat.[4]
Dalam
pelaksanaan pendidikan agama Islam pada sekolah menengah umum tidak terlepas
dari bagaimana penggunaan strategi pendekatan pembelajaran PAI.
Pendekatan-pendekatan yang dipakai antara lain :
a. Pendekatan pengalaman, yaitu
memberikan pengalaman keagamaan kepada siswa penanaman nilai-nilai keagamaan.
b. Pendekatan pembiasaan,
memberikan kesempatan kepada siswa untuk senantiasa mengamalkan ajaran
agamanya.
c.
Pendekatan
emosional, untuk menggugah penasaran dan emosi siswa dalam meyakini, memahami
dan menerima kebenaran ajaran Islam.
d. Pendekatan fungsional, usaha
untuk menyajikan ajaran agama Islam dengan menekankan segi kemanfaatannya bagi
siswa dalam kehidupan Sehari-hari dengan tingkat perkembangannya.
Metodologi
yang dikembangkan dalam kurikulum PAI adalah dengan melakukan pendekatan yang
menyeluruh terhadap wujud manusia, sehingga tidak ada yang tertinggal dan
terabaikan sedikitpun, baik segi jasmani maupun rohano, baik kehidupan secara
fisik maupun kehidupan secara mental.
Dalam penerapan metode pendidikan agama Islam
pada Sekolah Menengah Umum banyak metode yang dapat digunakan, salah satunya
metode memberi contoh, yang dengan contoh itu guru wajib bergaul dengan murid,
baik dalam mengajar atau mendidik siswa atau dalam hubungan perasaan (simpati).[5]
Sedangkan Zakiah Daradjat menegaskan bahwa pendidikan akhlak yang paling baik
dan yang paling mudah adalah memberi contoh.[6]
d. Pendekatan Kebutuhan Masyarakat
Adanya falsafah hidup,perubahan
social budaya,adanya perubahan IPTEK, dalam suatu masyarakatakan merubah pola
kebutuhan masyarakat.selain itu, kebutuhan masyarakat juga di pengaruhi oleh
kondisi dari masyarakat itu sendiri. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Raka
Joni
(1988:7
0 Komentar untuk "kurikulum pai"